SAMPAH ANORGANIK
Pengertian Sampah Anorganik
Sampah Anorganik adalah jenis sampah yang yang tidak mudah terurai oleh bakteri pengurai dan oleh karenanya memerlukan waktu yang sangat lama untuk terurai.
dikutip dari https://human-initiative.org/waktu-sampah-terurai. sampah organik seperti Kantong plastik membutuhkan waktu 10 hingga 20 tahun untuk dapat terurai secara alami. Sayangnya, plastik bukannya terurai dan kembali ke alam melainkan berubah menjadi bentuk yang lebih kecil yang bernama “mikroplastik”. Mengutip dari NOAA’s National Ocean Service, mikroplastik dapat menyerap polutan berbahaya seperti pestisida, pewarna, dan polutan lainnya. Mikroplastik mencemari lingkungan terutama lautan dan menjadi racun bagi makhluk hidup di laut. Botol Plastik baru dapat terurai dalam waktu 50-80 tahun. Melansir dari WWF Australia, energi yang digunakan untuk memproduksi dan mengangkut botol plastik dapat mengisi bahan bakar 1,5 juta mobil selama setahun. Dengan jumlah energi sebesar itu, 75 persen botol plastik hanya digunakan sekali pakai dan berakhir menjadi sampah yang mencemari lingkungan. Bahkan Styrofoam (yang terbuat dari polystyrene, jenis plastik yang berasal dari petroleum) tidak dapat terurai di alam, sehingga, secara teknis hanya memenuhi tempat pembuangan sampah.
Karena sifat sampah anorganik yang sulit terurai di alam, maka perlu penanganan khusus agar sampah anorganik tidak menimbulkan masalah lingkungan. SMP Wijaya Kusuma mencoba menerapkan 3R (Reuse, Reduce, dan Recicle)
3R atau Reuse, Reduce, dan Recycle sampai sekarang masih menjadi cara terbaik dalam mengelola dan menangani sampah dengan berbagai permasalahannya. Penerapan sistem 3R atau reuse, reduce, dan recycle menjadi salah satu solusi pengelolaan sampah di samping mengolah sampah menjadi kompos atau meanfaatkan sampah menjadi sumber listrik (PLTSa; Pembangkit Listrik Tenaga Sampah).
Reuse berarti menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama ataupun fungsi lainnya. Reduce berarti mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah. Dan Recycle berarti mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi barang atau produk baru yang bermanfaat.
Mengelola sampah dengan sistem 3R (Reuse Reduce Recycle) dapat dilakukan oleh siapa saja, kapan saja (setiap hari), di mana saja, dan tanpa biaya. Yang dibutuhkan hanya sedikit waktu dan kepedulian kita.
Berikut adalah kegiatan 3R (Reuse Reduce Recycle) yang dapat dilakukan di rumah, sekolah, kantor, ataupun di tempat-tempat umum lainnya.
Contoh kegiatan reuse sehari-hari:
- Pilihlah wadah, kantong atau benda yang dapat digunakan beberapa kali atau berulang-ulang. Misalnya, pergunakan serbet dari kain dari pada menggunakan tissu, menggunakan baterai yang dapat di charge kembali.
- Gunakan kembali wadah atau kemasan yang telah kosong untuk fungsi yang sama atau fungsi lainnya. Misalnya botol bekas minuman digunakan kembali menjadi tempat minyak goreng.
- Gunakan sisi kertas yang masih kosong untuk menulis atau dibuat amplop
- Gunakan email (surat elektronik) untuk berkirim surat.
- Jual atau berikan sampah yang terpilah kepada pihak yang memerlukan
Contoh kegiatan reduce sehari-hari:
- Pilih produk dengan kemasan yang dapat didaur ulang.
- Hindari memakai dan membeli produk yang menghasilkan sampah dalam jumlah besar.
- Gunakan produk yang dapat diisi ulang (refill). Misalnya alat tulis yang bisa diisi ulang kembali).
- Kurangi penggunaan bahan sekali pakai.
- Gunakan kedua sisi kertas untuk penulisan dan fotokopi.
- Hindari membeli dan memakai barang-barang yang kurang perlu.
Contoh kegiatan recycle sehari-hari:
- Pilih produk dan kemasan yang dapat didaur ulang dan mudah terurai.
- Olah sampah kertas menjadi kertas atau karton kembali.
- Lakukan pengolahan sampah organic menjadi kompos.
- Lakukan pengolahan sampah non organic menjadi barang yang bermanfaat.
sumber : https://environment-indonesia.com/3r-reuse-reduce-recycle-sampah/; https://human-initiative.org/waktu-sampah-terurai/